Jakarta, 14 Oktober 2025 — Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Kasih Bangsa kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan kompetensi digital mahasiswa dengan menyelenggarakan webinar bertajuk “Membangun Branding Produk yang Kuat dengan Bantuan AI” pada Selasa, 14 Oktober 2025. Acara ini menghadirkan narasumber profesional di bidang pemasaran digital dan teknologi, Sofyan Sigi, yang membagikan wawasan mendalam tentang bagaimana kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dapat membantu membangun strategi branding produk yang efektif, relevan, dan berdaya saing tinggi di pasar modern.
Kegiatan webinar ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta pelaku usaha muda yang antusias mendalami bagaimana AI dapat menjadi alat strategis dalam membangun kekuatan merek. Diskusi yang interaktif dan inspiratif selama acara menunjukkan besarnya minat generasi muda terhadap penerapan teknologi cerdas dalam dunia bisnis kreatif dan digital marketing.

Ir. A. Sigit Pramono Hadi M.Si membuka webinar ini dengan penuh semangat. Beliau mengatakan bahwa di era digital yang serba cepat, membangun branding produk yang kuat tidak lagi hanya bergantung pada kreativitas manusia, tetapi juga pada kemampuan memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Teknologi AI kini menjadi mitra strategis bagi pelaku bisnis dalam memahami perilaku konsumen, menciptakan konten yang relevan, serta menjaga konsistensi identitas merek di berbagai platform. Dengan bantuan AI, proses membangun citra dan kepercayaan merek dapat dilakukan lebih efektif, adaptif, dan berorientasi pada kebutuhan pasar modern.
Menurut laporan McKinsey Global Institute (2025), penggunaan teknologi AI dalam strategi pemasaran dapat meningkatkan efektivitas kampanye hingga 40%, karena AI mampu menganalisis perilaku konsumen secara real-time dan menyesuaikan pesan merek secara personal. Hal ini menjadikan AI sebagai salah satu alat utama dalam memperkuat identitas merek dan mempercepat pertumbuhan bisnis, terutama bagi startup dan UMKM yang ingin bersaing secara global.
Sementara itu, data dari Salesforce State of Marketing Report 2024 menunjukkan bahwa 76% perusahaan yang mengintegrasikan AI dalam strategi branding mereka mengalami peningkatan signifikan dalam keterlibatan pelanggan dan loyalitas merek. AI membantu bisnis memahami preferensi pelanggan melalui analisis data besar (big data), sehingga pesan komunikasi yang disampaikan menjadi lebih tepat sasaran dan berdampak emosional.
Selain itu, studi dari HubSpot Marketing Trends 2025 mengungkapkan bahwa lebih dari 65% merek global kini memanfaatkan AI untuk menciptakan konten, desain visual, dan identitas merek secara otomatis. Teknologi ini memungkinkan perusahaan membangun branding yang konsisten di berbagai platform digital tanpa mengorbankan kecepatan dan efisiensi. Dengan demikian, AI bukan hanya alat bantu, tetapi menjadi mitra strategis dalam proses penciptaan dan penguatan citra merek di era digitalisasi.

Dalam pemaparannya, Sofyan Sigi menjelaskan bahwa branding yang kuat tidak hanya dibangun melalui logo dan slogan, tetapi melalui pengalaman emosional yang diciptakan merek bagi konsumennya. Menurutnya, AI berperan penting dalam memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan melalui analisis data yang mendalam, sehingga strategi komunikasi merek dapat disesuaikan secara lebih personal dan relevan. “AI memungkinkan kita mengenal pelanggan lebih baik dari sebelumnya. Data adalah bahasa baru dalam membangun hubungan merek,” ujar Sofyan.
Lebih lanjut, Sofyan memaparkan bahwa teknologi AI dapat membantu dalam pembuatan konten visual dan naratif yang sesuai dengan karakter merek. Dengan memanfaatkan machine learning dan natural language processing, perusahaan dapat menciptakan pesan merek yang konsisten di berbagai platform digital, mulai dari media sosial hingga kampanye pemasaran otomatis.
Pada bagian akhir presentasinya, Sofyan menekankan pentingnya keseimbangan antara teknologi dan nilai kemanusiaan dalam membangun merek. AI memang dapat membantu proses branding menjadi lebih efisien, namun sentuhan manusia tetap menjadi kunci dalam menjaga keaslian dan kepercayaan pelanggan. “AI membantu kita berpikir lebih cepat, tetapi manusia lah yang memberi makna pada merek itu sendiri,” tuturnya. Ia juga mendorong para mahasiswa untuk mulai beradaptasi dengan teknologi AI agar mampu bersaing dalam dunia bisnis dan pemasaran modern.
Dengan terselenggaranya webinar ini, STIE Kasih Bangsa berharap dapat terus berperan aktif dalam membekali mahasiswa dengan wawasan terkini tentang sinergi antara teknologi dan bisnis. Penerapan budgeting, inovasi, dan branding berbasis AI diharapkan mampu mendorong lahirnya wirausaha muda yang adaptif, visioner, dan siap bersaing di era ekonomi digital yang terus berkembang.

Melalui pemanfaatan kecerdasan buatan, proses membangun branding produk kini menjadi lebih terarah, efisien, dan berbasis data. Dengan memahami cara kerja AI, pelaku bisnis dan mahasiswa diharapkan mampu menciptakan strategi merek yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki nilai emosional dan relevansi tinggi bagi konsumen di era digital.
Pemanfaatan AI dalam membangun branding bukan sekadar tren, melainkan langkah strategis menuju masa depan pemasaran yang cerdas dan berkelanjutan. Dengan menggabungkan kreativitas manusia dan kecerdasan teknologi, merek dapat tumbuh lebih kuat, adaptif, serta memiliki daya saing tinggi di pasar global yang terus berkembang.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya peran AI dalam membangun branding produk yang kuat, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan konsumen modern, sekaligus membuka peluang bagi generasi muda untuk berkreasi dengan teknologi secara cerdas dan strategis.

